1. GANGGUAN KESEHATAN
Air yang telah
tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi
media berkembangnya berbagai macam penyakit.
Berikut ini
berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.
a. Penyakit menular
Penyakit menular
akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain
karena:
1.
Air yang tercemar dapat menjadi media
bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
2.
Air yang telah tercemar tidak dapat
lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum,
gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat
sebagai berikut:
1.
Water diseases
Merupakan
penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan
disentri
2.
Water washed diseases
Merupakan
penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti
scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
3.
Water based diseases
Merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya
berhubungan dengan schistosomiasis.
4.
Water related vectors
Adalah penyakit
yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya
perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan
filariasis.
b. Penyakit tidak menular
Penyakit tidak
menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa
anorganik, seperti logam berat. Ada juga senyawa organik yang dapat
menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur klorin (Cl), seperti DDT
dan PCB. Polutan-polutan ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya
beracun bagi tubuh.
Beberapa polutan
atau pencemar air tersebut adalah sebagai berikut:
·
Kadnium (Cd)
Kadnium adalah
logam berat yang banyak digunakan pada industri pipa PVC, pembuatan
karet, dan pabrik kaca.
Logam CD dapat
terserap tubuh manusia dan akan terakumulasi atau terkumpul di organ-organ
tubuh terutama di ginjal dan hati. Hanya sebagian kecil dari logam ini
yang dapat terbuang melalui pencernaan.
Keracunan kadnium
dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi
tinggi dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Keracunan kadnium
juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal dan hati, pelunakan tulang
sehingga tulang-tulang punggung terasa nyeri.
·
Kobalt (Co)
Logam kobalt
banyak digunakan dalam industri sebagai bahan campuran untuk pembuatan mesin
pesawat, magnt, alat pemotong atau penggiling, serta untuk pewarna kaca, keramik,
dan cat.
Pada manusia, Co
dibutuhkan sedikit dalam proses pembentukan sel darah merah dan diperoleh
melalui vitamin B12.
Keracunan kobalt
dapat terjadi apabila tubuh menerima kobalt dalam konsentrasi tinggi (150 ppm
atau lebih). Kobalt dalam jumlah banyak dalam tubuh manusia akan merusak
kelenjar tiroid (gondok) sehingga penderita akan kekurangna hormaon yang
dihasilkan oleh kelenjar tersebut. Kobalt juga dapat menyebabkan gagal
jantung dan edema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan dalam sel).
·
Merkuri (Hg)
Merkuri banyak
digunakan dalam proses industri pembuatan klorin, juga terdapat pada baterai,
cat, plastik, termometer, lampu tabung, kosmetik dan hasil pembakaran batu
bara.
Logam merkuri
sifatnya terakumulas dalam tubuh makhluk hidup. Tubuh manusia menerima
merkuri terutama dari konsumsi hewan-hewan air yang telah tercemar
merkuri.
Efek merkuri,
pada wanita hamil dapat menyebabkan janin menjadi cacat mental. Tubuh
yang terpapar merkuri dalam jangka waktu lama dapat mengalami kerusaka ginjal,
saraf dan jantung. Pada konsentrasi rendah merkuri dapat menimbulkan
sakit kepala, depresi, dan perubahan perilaku.
·
Timbal (Pb)
Pencemaran air
oleh logam Pb dapat berasal dari berbagai sumber, seperti
1.
rembesan dari sampah kaleng yang
mengandung timbal,
2.
cat yang mengandung itimbal,
3.
bahan bakar bertimbal, pestisida,
4.
korosi pipa-pipa yang mengandung
timbal.
Logam timbal
dengan konsentrasi > 15 mg/dl dalam darah berbahaya bagi kesehatan.
- Pada
wanita hamil keracunan Pb dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan
kematian janin.
- Pada
anak-anak timbal dapat menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik.
- Pada
orag dewasa keracunan timbal meningkatkan resiko terkena hipertensi (tekanan
darah tinggi).
·
Senyawa organik berklorin
Contoh senyawa
organik berklorin adalah dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin,
heptaklor, dan klordan yang banyak digunakan sebagai pestisida.
Selain pestisida,
senyawa kimia industri juga ada yang merupakan senyawa organik berklorin, contohnya
poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin.
Senyawa organik
berklorin sifatnya persisten di alam dan terakumulasi dalam tubuh.
Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan organ terutama hati dan ginjal, serta
dapat menimbulkan kanker.
Beberapa senyawa organik
berklorin , seperti DDT dan PCB dapat mengalami magnifikasi biologi saat
memasuki rantai makanan.
2. AIR TIDAK BERMANFAAT
SESUAI PERUNTUKKANNYA
Penggolongan air
menurut peruntukkannya ada 4 yaitu:
·
Golongan A, yaitu air yang dapat
digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu
·
Golongan B, yaitu air yang dapat
digunakan baku air minum
·
Golongan C, yaitu air yang dapat
digunakan untuk keperluan perikanandan peternakan
·
Golongan D, yaitu air yang dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, pembangkit
listrik tenaga air.
a. Air
tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Pencemaran air
oleh berbagai jenis limbah akan menyebabkan air berbau dan keruh serta dapat
mengandung kuman atau zat berbahaya. Akibatnya, kualitas hidup menurun
dan banyak timbul berbagai penyakit serta gangguan kesehatan.
b. Air
tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Sebagian besar
industri juga membutuhkan air dalam proses produksinya. Air yang telah
tercemar dapat menyebabkan proses produksi terhambat karena tidak dapat lagi
digunakan. Misalnya air yang telah tercemar minyak tidak dapat lagi
digunakan sebagai pelarut di industri kimia.
c. Air
tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Di pertanian dan
perikanan air digunakan untuk irigasi dan kolam perikanan.
Pencemaran air oleh senyawa anorganik dapat mengubah pH perairan dan mematikan
hewan dan tanaman karena beberapa senyawa organik bersifat racun.
2. MENURUNNYA POPULASI
BERBAGAI BIOTA AIR
Beberapa polutan
yang berbahaya bagi biota air diantaranya adalah nutrien tumbuhan, limbah yang
membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas.
a. Nutrien tumbuhan
Perairan yang
mengandung nutrien seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah berlebih disebut
mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi akan menyebabkan ganggang (algae)
berkembang biak dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat disebut algae
blooming.
Algae blooming
dapat menyebabkan beberapa gangguan di perairan di antaranya:
- Menghambat
penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan sehingga mengganggu kehidupan biota
air.
- Jika
ganggang yang mengalami blooming menghasilkan senyawa beracun akan menyebabkan
kematian biota air.
- Ketika
ganggang yang mengalami blooming mati, sei-selnya akan turun ke dasar perairan
dan mengalami pembusukan sehingga terjadi peningkatan populasi bakteri pembusuk
yang membutuhkan banyak oksigen. Hal ini akan meningkatkan BOD perairan
- BOD
yang meningkat akan menurunkan DO perairan sehingga biota air yang tidak
toleran terhadap kondisi DO rendah akan mengalami penurunan populasi.
b. Limbah yang
membutuhkan oksigen
Seperti
eutrofikasi pencemaran air oleh limbah yang membutuhkan oksigen akan
menyebabkan peningkatan BOD akibat tingginya populasi bakteri aerob sehingga
akan menurunkan DO perairan. Akibatnya populasi biota air turun.
c. Minyak
Pencemaran minyak
banyak terjadi di lautan atau pantai.
- Pencemaran
minyak di perairan dapat menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air
seperti terumbukarang, karena bersifat racun bagi biota tersebut.
- Tumpahan
minyak diperairan dapat menempel dan menyelubungi bulu-bulu pada burung dan
rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu dan rambut
tersebtu. Contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya
kemampua mengapung atau kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati
karena tenggelam atau karena kehilangan panas tubuh secara drastis.
d. Sedimen
Pencemaran
sedimen di perairan dapat menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengurangi
jarak penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Hal ini ini akan
menyebabkan kemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga
populasinya berkurang, dan akan mengakibatkan penurunan populasi biota air
lainnya. Sedimen juga dapat menyumbat aliran air, membawa endapan senyawa
toksin, dan menutupi terumbu karang serta makhluk hidup lain di dasar perairan.
e. Panas
Polusi panas atau
termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis sehingga
mengakibatkan kematian berbagai biota air yag tidak mampu beradaptasi terhadap
perubahan suhu tersebut. Panas juga dapat menurunkan DO di perairan.
Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak
ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1.
Pada
kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya padaanak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruhpopulasi.Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapatmeningkatkan
kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapatmenyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkaitpada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot.Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal sertapenurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak sepertisakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian.
2.
Pada
Ekosistem
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahankimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolismedari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnyabahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberiakibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jikaefek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanandapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, sepertikonsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkatKematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.Dampak pada pertanian
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnyadapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutanpada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi.Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
3.
Upaya
Mengatasi Pencemaran Tanah
Terdapat beberapa
cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, antara laindengan remediasi
dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaantanah yang
tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemarantanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).Remediasi adalah
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Adadua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri daripembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa kedaerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar.Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yangkemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahaldan
rumit.Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak
menggunakannya. Caraini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah
mengakibatkan hasil produksimenurun.Cara yang dapat ditempuh antara lain
pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam,Memilih varietas tanaman yang tahan
hama, menggunakan musuh alami untuk hama,menggunakan hormon serangga, pmandulan
(sterilisasi), serta memanfaatkan daya tarik seksuntuk seranggaPenting untuk
diperhatikan adalah prosedur penggunaan dan perlakuan terhadappenggunaan bahan
kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya. Karakteristik pestisida
initerbagi menurut struktur kimia dan komposisi materi penyusunnya, sehingga
prosedurpenyimpanan dan penggunaan harus disesuaiakan dengan
prosedur.Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta
pakain kerja yangmemadai penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung
dengan tubuh dan lingkungansehingga mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan
yang harus diterapkan pada sampahhasil kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan
sampah lainnya harus selalu diperhatikan,misalnya dengan prinsip Reuse,
Recycling, Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill,dumping, grinding,
composting, incineration, atau derngan metode pirolisis
0 komentar:
Posting Komentar