Selasa, 15 April 2014

Posted by Unknown On 19.27

1.       GANGGUAN KESEHATAN
Air yang telah tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.

a.       Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena:
1.      Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
2.      Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:
1.      Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri
2.      Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
3.       Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
4.      Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.
b.       Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa  anorganik, seperti logam berat.  Ada juga senyawa organik yang dapat menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur klorin (Cl), seperti DDT dan PCB.  Polutan-polutan ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh.
Beberapa polutan atau pencemar air tersebut adalah sebagai berikut:

·         Kadnium (Cd)
Kadnium adalah logam berat yang banyak digunakan pada industri  pipa PVC, pembuatan karet, dan pabrik kaca. 
Logam CD dapat terserap tubuh manusia dan akan terakumulasi atau terkumpul di organ-organ tubuh terutama di ginjal dan hati.  Hanya sebagian kecil dari logam ini yang dapat terbuang melalui pencernaan.
Keracunan kadnium dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan dapat menyebabkan gagal jantung. 
Keracunan kadnium juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal dan hati, pelunakan tulang sehingga tulang-tulang punggung terasa nyeri.

·         Kobalt (Co)
Logam kobalt banyak digunakan dalam industri sebagai bahan campuran untuk pembuatan mesin pesawat, magnt, alat pemotong atau penggiling, serta untuk pewarna kaca, keramik, dan cat.
Pada manusia, Co dibutuhkan sedikit dalam proses pembentukan sel darah merah dan diperoleh melalui vitamin B12.
Keracunan kobalt dapat terjadi apabila tubuh menerima kobalt dalam konsentrasi tinggi (150 ppm atau lebih). Kobalt dalam jumlah banyak dalam tubuh manusia akan merusak kelenjar tiroid (gondok) sehingga penderita akan kekurangna hormaon yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut.  Kobalt juga dapat menyebabkan gagal jantung dan edema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan dalam sel).

·         Merkuri (Hg)
Merkuri banyak digunakan dalam proses industri pembuatan klorin, juga terdapat pada baterai, cat, plastik, termometer, lampu tabung, kosmetik dan hasil pembakaran batu bara.
Logam merkuri sifatnya terakumulas dalam tubuh makhluk hidup.  Tubuh manusia menerima merkuri terutama dari konsumsi hewan-hewan air yang telah tercemar merkuri. 
Efek merkuri, pada wanita hamil dapat menyebabkan janin menjadi cacat mental.  Tubuh yang terpapar merkuri dalam jangka waktu lama dapat mengalami kerusaka ginjal, saraf dan jantung.  Pada konsentrasi rendah merkuri dapat menimbulkan sakit kepala, depresi, dan perubahan perilaku.

·         Timbal (Pb)
Pencemaran air oleh logam Pb dapat berasal dari berbagai sumber, seperti
1.      rembesan dari sampah kaleng yang mengandung timbal,
2.      cat yang mengandung itimbal,
3.      bahan bakar bertimbal, pestisida,
4.      korosi pipa-pipa yang mengandung timbal. 
Logam timbal dengan konsentrasi > 15 mg/dl dalam darah berbahaya bagi kesehatan. 
-          Pada wanita hamil keracunan Pb dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan kematian janin. 
-          Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik. 
-          Pada orag dewasa keracunan timbal meningkatkan resiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi).

·         Senyawa organik berklorin
Contoh senyawa organik berklorin adalah dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor, dan klordan yang banyak digunakan sebagai pestisida.
Selain pestisida, senyawa kimia industri juga ada yang merupakan senyawa organik berklorin, contohnya poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin.
Senyawa organik berklorin sifatnya persisten di alam dan terakumulasi dalam tubuh.  Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan organ terutama hati dan ginjal, serta dapat menimbulkan kanker.
Beberapa senyawa organik berklorin , seperti DDT dan PCB dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan.

2.       AIR TIDAK BERMANFAAT SESUAI PERUNTUKKANNYA
Penggolongan air menurut peruntukkannya ada 4 yaitu:
·         Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu
·         Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan baku air minum
·         Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanandan peternakan
·         Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.

a.       Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Pencemaran air oleh berbagai jenis limbah akan menyebabkan air berbau dan keruh serta dapat mengandung kuman atau zat berbahaya.  Akibatnya, kualitas hidup menurun dan banyak timbul berbagai penyakit serta gangguan kesehatan.
b.       Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Sebagian besar industri juga membutuhkan air dalam proses produksinya.  Air yang telah tercemar dapat menyebabkan proses produksi terhambat karena tidak dapat lagi digunakan.  Misalnya air yang telah tercemar minyak tidak dapat lagi digunakan sebagai pelarut di industri kimia. 
c.        Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Di pertanian dan perikanan  air digunakan untuk irigasi dan kolam perikanan.  Pencemaran air oleh senyawa anorganik dapat mengubah pH perairan dan mematikan hewan dan tanaman karena beberapa senyawa organik bersifat racun.

2.       MENURUNNYA POPULASI BERBAGAI BIOTA AIR
Beberapa polutan yang berbahaya bagi biota air diantaranya adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas.
a.       Nutrien tumbuhan
Perairan yang mengandung nutrien seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah berlebih disebut mengalami eutrofikasi.  Eutrofikasi akan menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat disebut algae blooming.
Algae blooming dapat menyebabkan beberapa gangguan di perairan di antaranya:
-          Menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan sehingga mengganggu kehidupan biota air.
-          Jika ganggang yang mengalami blooming menghasilkan senyawa beracun akan menyebabkan kematian biota air.
-          Ketika ganggang yang mengalami blooming mati, sei-selnya akan turun ke dasar perairan dan mengalami pembusukan sehingga terjadi peningkatan populasi bakteri pembusuk yang membutuhkan banyak oksigen.  Hal ini akan meningkatkan BOD perairan
-          BOD  yang meningkat akan menurunkan DO perairan sehingga biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO rendah akan mengalami penurunan populasi.

b.       Limbah yang membutuhkan oksigen
Seperti eutrofikasi pencemaran air oleh limbah yang membutuhkan oksigen akan menyebabkan peningkatan BOD akibat tingginya populasi bakteri aerob sehingga akan menurunkan DO perairan.  Akibatnya  populasi biota air turun.

c.       Minyak
Pencemaran minyak banyak terjadi di lautan atau pantai.
-          Pencemaran minyak di perairan dapat menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air seperti terumbukarang, karena bersifat racun bagi biota tersebut.
-          Tumpahan minyak diperairan dapat menempel dan menyelubungi bulu-bulu pada burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu dan rambut tersebtu.  Contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya kemampua mengapung atau kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati karena tenggelam atau karena kehilangan panas tubuh secara drastis.
d.      Sedimen
Pencemaran sedimen di perairan dapat menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengurangi jarak penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan.  Hal ini ini akan menyebabkan kemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang, dan akan mengakibatkan penurunan populasi biota air lainnya.  Sedimen juga dapat menyumbat aliran air, membawa endapan senyawa toksin, dan menutupi terumbu karang serta makhluk hidup lain di dasar perairan.
e.        Panas
Polusi panas atau termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis  sehingga mengakibatkan kematian berbagai biota air yag tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tersebut.  Panas juga dapat menurunkan DO di perairan.
Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1.      Pada kesehatan
 Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya padaanak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruhpopulasi.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapatmeningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapatmenyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkaitpada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal sertapenurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak sepertisakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2.      Pada Ekosistem
 Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahankimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolismedari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnyabahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberiakibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jikaefek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanandapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, sepertikonsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkatKematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnyadapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutanpada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3.      Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, antara laindengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaantanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemarantanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Adadua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri daripembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa kedaerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yangkemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahaldan rumit.Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak menggunakannya. Caraini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan hasil produksimenurun.Cara yang dapat ditempuh antara lain pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam,Memilih varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan musuh alami untuk hama,menggunakan hormon serangga, pmandulan (sterilisasi), serta memanfaatkan daya tarik seksuntuk seranggaPenting untuk diperhatikan adalah prosedur penggunaan dan perlakuan terhadappenggunaan bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya. Karakteristik pestisida initerbagi menurut struktur kimia dan komposisi materi penyusunnya, sehingga prosedurpenyimpanan dan penggunaan harus disesuaiakan dengan prosedur.Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta pakain kerja yangmemadai penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung dengan tubuh dan lingkungansehingga mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan yang harus diterapkan pada sampahhasil kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan sampah lainnya harus selalu diperhatikan,misalnya dengan prinsip Reuse, Recycling, Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill,dumping, grinding, composting, incineration, atau derngan metode pirolisis


0 komentar:

Posting Komentar